Showing posts with label BALI. Show all posts
Showing posts with label BALI. Show all posts

Friday, March 11, 2011

Bali Kembali Raih Penghargaan Sebagai Destinasi Wisata Terbaik

Bali - Pulau Bali kembali mendapat predikat sebagai destinasi wisata terbaik di kawasan Asia-Pasifik dari Majalah Destin Asian. Penghargaan dari majalah yang beredar di kawasan Asia Pasifik di antaranya Hongkong, Singapura, Thailand, India, dan Malaysia ini untuk kedua kalinya.

Penghargaan pertama diberikan tahun 2006, demikian dikatakan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Gde Nurjaya, di Denpasar, Selasa (15/4). Majalah Destin Asian memberikan penghargaan kepada Bali sebagai The Best Destination Asia-Pasifik pada April 2008 lalu di hotel Peninsula, Hongkong.

Bali belum lama ini juga mendapat penghargaan terbaik tingkat dunia sebagai destinasi yang eksotik (The Best Exotic Destination) dari majalan Luxury Travel Magazine yang berpusat di London, Inggris. Penghargaan terbaik sebagai The Best Exotic Destination ini merupakan hasil penilaian pembaca Luxury Travel Magazine yang tersebar di 27 negara.

Tercatat tahun 2007 pulau Bali menerima tiga jenis penghargaan serupa dari dua majalah besar di Asia dan sebuah majalah terkemuka di Amerika Serikat, sedangkan tahun 2006 majalah TIME dari Amerika Serikat yang memiliki 4,7 juta pembaca juga menetapkan pilihannya Bali sebagai pulau wisata terbaik di dunia. Hal serupa juga diberikan pula oleh majalan Travel and Leisure di Amerika Serikat menetapkan Bali sebagai pulau wisata terbaik di dunia yang layak dikunjungi masyarakat internasional.

Sumber: www.budpar.go.id (15 April 08)

Wednesday, March 9, 2011

Rusia Masuk Sepuluh Pemasok Turis ke Bali

Denpasar, Bali - Rusia kini masuk sepuluh negara pemasok terbanyak wisatawan ke Pulau Bali. Hal ini sehubungan masyarakat negara tersebut mulai menjadikan Pulau Dewata itu sebagai tempat berlibur yang aman dan nyaman.

"Rusia sebelumnya tidak masuk dalam daftar sepuluh besar pemasok turis ke Bali. Namun dalam bulan Januari 2011, Rusia langsung menempati posisi keempat setelah Australia, China dan Jepang," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Gede Suarsa, di Denpasar, Rabu (9/3).

Ia mengatakan wisatawan Rusia yang berlibur ke Bali sebanyak 11.499 orang selama Januari 2011. Angka tersebut meningkat 25,03 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 9.124 orang.

Jika dibanding Desember 2010, masyarakat Rusia yang menikmati keunikan seni budaya Bali meningkat 32,81 persen. Karena pada bulan akhir tahun lalu, wisatawan asal Rusia ke Bali tercatat 8.658 orang. "Rusia merupakan salah satu pasar potensial pariwisata Bali di masa mendatang. Pencitraannya itu perlu digarap lebih gencar dengan melakukan promosi ke negara itu," ujar Gede Suarsa.

Ia menambahkan kunjungan wisatawan Rusia ke Bali mampu memberikan kontribusi sebesar 5,5 persen dari total turis ke Bali sebanyak 209.093 orang selama Januari 2011. Angkanya meningkat 16,63 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya hanya 179.273 orang.

Sedangkan, selama 2010 Bali menerima kunjungan 2,54 juta wisman. Ada peningkatan 8,01 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya 2,38 juta orang.

Dari sepuluh negara terbanyak memasok wisman ke Bali, Gede Suarsa menjelaskan delapan negara diantaranya mengalami peningkatan signifikan. Dua negara sebaliknya menunjukkan adanya penurunan.

Ke delapan negara yang masyarakatnya semakin bergairah ke Bali selain Rusia juga Australia meningkat 32,33 persen, China 7,81 persen, Korea Selatan 1,82 persen, Malaysia 39,95 persen, Singapura 121,43 persen dan Amerika Serikat 28,57 persen. Negara yang masyarakatnya berkurang mengunjungi Bali adalah Jepang yakni sebesar 13,26 persen dari 19.308 orang pada Januari 2009 menjadi 16.747 orang pada Januari 2011.

''Selain itu, Taiwan yang berkurang 7,4 persen dari 9.717 orang menjadi 10.149 orang,'' ujar Gede Suarsa.

Monday, March 7, 2011

Kuis Budaya Bali Berhadiah Pulsa Rp16,25 Juta

Denpasar - Telkomsel menggelar kompetisi seputar pengetahuan budaya khas Bali dan nilai-nilai sistem kekerabatan melibatkan puluhan banjar atau dusun, dengan iming-iming hadiah pulsa isi ulang total senilai Rp16,25 juta.

"Kami kemas kegiatan ini dalam acara ‘Kuis Ngancan PeDe‘ sebanyak 13 episode yang ditayangkan di BaliTV setiap Jumat pukul 20.00 Wita," kata Manager GraPARI Denpasar, Nurcahyo Priyadi, kepada pers, Kamis.

Setiap episode melibatkan lima banjar, masing-masing sepuluh orang atau setiap penyelenggaraan diikuti 50 orang. Dengan demikian untuk 13 episode itu nantinya mencapai 650 orang dari 65 banjar terpilih asal berbagai daerah di Bali.

Peserta kompetisi "Ngancan PeDe" atau "Semakin PeDe" itu diberikan hadiah langsung pulsa isi ulang senilai Rp25 ribu per orang, hingga nantinya ditetapkan 13 banjar yang masuk babak akhir bertepatan HUT ke-13 Telkomsel, Mei mendatang.

Nurcahyo didampingi Supervisor Prepaid Grapari Denpasar, Achdiat Suryana dan salah seorang pemandu kuis tersebut, Putu Dessy Fridayanthi, berharap kegiatan yang disajikannya mampu mendukung upaya melestarikan budaya Bali.

"Kuis Ngancan PeDe" itu mulai ditayangkan di BaliTV Jumat pekan lalu, hasil penyelenggaraan/syuting uji-coba di studio TVRI Bali di Denpasar, yang diwarnai pembuatan ketupat dan aneka produk budaya lainnya.

Untuk selanjutnya, penyelenggaraan kuis dipusatkan di tiga daerah, yakni di Denpasar untuk peserta dari banjar setempat serta Kabupaten Badung dan Tabanan.

Kemudian di Gianyar, termasuk mengakomodir peserta dari wilayah timur, Kabupaten Bangli, Klungkung dam Karangasem, serta di Negara untuk peserta dari Kabupaten Jembrana dan Buleleng.

"Kami berharap peserta dari masing-masing banjar tidak saja bersemangat mendalami berbagai pengetahuan budaya, tetapi juga mampu menunjukkan keterampilan membuat aneka produk budaya Bali," kata Nurcahyo.

Ditambahkan, sistem seleksi peserta didasarkan banyaknya jumlah kiriman SMS permintaan ikut kuis dari masing-masing banjar ke nomor 3400, cukup mencantumkan PEDE, nama banjar dan nama kabupaten.

Sumber: www.antara.co.id (24 April 08)

Jero Wacik: Wisatawan Eropa Sangat Potensial

Denpasar - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik mengatakan, kunjungan wisatawan Eropa ke Indonesia cukup potensial, berkisar 700 ribu hingga satu juta orang dalam setahun.

"Kendati masih ada larangan penggunaan pesawat Indonesia oleh Uni Eropa, untuk dapat menembusnya kita memanfaatkan maskapai lain, seperti penerbangan Singapura," kata Jero Wacik di Nusa Dua, Bali, Sabtu.

Usai menghadiri wisuda Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bali, ia mengatakan, upaya seperti itu terus ditingkatkan guna mengejar target tahun kunjungan (VIY/Visit Indonesia Year) 2008 sebanyak tujuh juta orang.

Menurut Wacik, peningkatan kunjungan wisatawan ke Indonesia pada tahun ini semakin membaik, yakni pada Januari sebesar 13%, Februari dan Maret masing-masing sekitar 15%.

"Itu artinya daya tarik obyek-obyek wisata di Tanah Air yang ditawarkan dalam kegiatan VIY cukup mendapatkan perhatian wisatawan mancanegara," katanya.

Sedangkan di Bali peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara cukup signifikan, yakni pada Januari sebesar 25 persen, Pebruari 27 persen dan Maret 25 persen.

Sementara untuk wisata MICE (Meeting, Incentive, Conference and Exhibition), peluang mendatangkan wisatawan juga sangat besar. Karena dengan konvensi itu pula dapat ditawarkan kunjungan ke sejumlah objek wisata sebagai satu paket dengan kegiatan MICE.

Wisata MICE yang paling banyak pesertanya yakni saat pelaksanaan koferensi tingkat tinggi (KTT) PBB tentang perubahan iklim yang diselenggarakan Desember 2007, dihadiri mencapai 12 ribu peserta.

"Itu sebagai bukti bahwa wisata MICE di Indonesia sangat berpeluang untuk menambah devisa negara," ucapnya.

Sumber: www.mediaindonesia.com (27 April 2008)

Kunjungan Wisman Diperkirakan Meningkat 30 Persen

Denpasar - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik memperkirakan kunjungan wisatawan manca negara pada bulan-bulan mendatang akan naik lebih dari 30% dari capaian 2007.

"Karena itu target mendatangkan tujuh juta wisman, atau naik 27 persen dari tahun 2007 sekitar lima juta, optimistis bisa tercapai," katanya saat meresmikan baliho Visit Indonesia 2008 di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali di Tuban, Kabupaten Badung, Minggu (27/4).

Diakui peningkatan kunjungan wisman pada Januari dan Februari 2008 baru 13 dan 15% dibandingkan periode sama 2007. Tetapi pada Juni, Juli, Agustus dan bulan-bulan berikutnya nanti peningkatannya diperkirakan lebih dari 30%.

Dengan demikian rata-rata kenaikan kunjungan wisman tahun 2008 akan bisa mencapai 27%, atau kunjungan wisman bisa meningkat dari lima juta tahun 2007 menjadi tujuh juta sesuai target tahun ini, katanya.

Sementara khusus untuk Bali, selama Januari-Maret 2008 kenaikan kunjungan wisman berkisar 25-27% dibandingkan periode sama 2007. Untuk bulan-bulan berikutnya peningkatannya diperkirakan akan lebih tinggi lagi.

Dalam rangka mencapai target kunjungan wisman itu, terus dilakukan promosi ke berbagai negara, selain melalui media, termasuk pemasangan baliho-baliho VIY berukuran besar, lima kali sepuluh meter.

Untuk pertama kalinya baliho besar bergambar Presiden bersama Ny Ani Yudhoyono mengenakan pakaian adat Bali dipajang di kawasan Bandara Ngurah Rai.

"Ini baliho VIY yang tergolong istimewa. Satu lagi yang istimewa akan kita pasang di Bandara Soekarno-Hatta. Yang lain nanti mungkin ada gambar saya dan tokoh atau pejabat lain," kata Menbudpar.

Pada baliho bertulis "Welcome to Bali. The Best Island in The World. Visit Indonesia 2008. Celebrating 100 Years of National Awakening" itu, Presiden mengenakan baju berwarna biru tua, lengkap dengan udeng atau destar. Sementara Ny Ani Yudhoyono mengenakan kebaya berwarna merah, bersanggul, lengkap dengan pernak-pernik khas Bali.

Kepala Dinas Pariwisata Bali I Gede Nurjaya menyambut gembira pemasangan baliho tersebut walaupun program tahun kunjungan Indonesia sudah berlangsung beberapa bulan.

"Ini tentu akan menambah kesan bagi wisman yang datang ke Bali. Setelah kembali ke negaranya bisa menambah cerita kepada keluarga dan kerabat masing-masing," ucapnya.

Nurjaya juga optimistis target mendatangkan 1,9 juta wisman ke Bali akan dapat tercapai, karena saat musim sepi awal tahun ini saja terus meningkat. "Mulai Juni nanti kami perkirakan kenaikannya cukup besar," tambahnya seraya menyebutkan, pada 2007 tercapai 1,2 juta wisman.

Sumber: www.mediaindonesia.com (28 April 2008)

Saturday, March 5, 2011

Kendati Larangan Terbang Belum Dicabut, Kunjungan Turis Eropa ke Indonesia Tetap Tinggi

Denpasar - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik mengatakan, kendati masih ada larangan penggunaan pesawat Indonesia oleh Uni Eropa, kunjungan wisatawan dari Eropa ke Indonesia tetap tinggi, berkisar 700 ribu hingga satu juta orang per tahun.

"Kendati masih ada larangan penggunaan pesawat Indonesia oleh Uni Eropa, turis dari kawasan yang datang tetap tinggi. Untuk dapat menembusnya kita memanfaatkan maskapai lain, seperti penerbangan Singapura," kata Menbudpar Jero Wacik seusai menghadiri wisuda Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bali di Nusa Dua, Bali, akhir pekan lalu.

Dikatakan, kunjungan wisatawan ke Indonesia pada tahun 2008 ini semakin membaik, yakni pada Januari sebesar 13% , Pebruari dan Maret masing-masing sekitar 15%. Sedangkan di Bali peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara cukup signifikan, yakni pada Januari sebesar 25%, Pebruari 27%, dan Maret 25%. "Itu artinya daya tarik obyek-obyek wisata di tanah air yang ditawarkan dalam kegiatan VIY 2008 cukup mendapatkan perhatian wisatawan mancanegara," katanya.

Laporan Dinas Pariwisata Propinsi Bali menyebutkan, turis asal Eropa ke Bali selama tiga bulan pertama 2008 mencapai 109.970 orang atau naik 28,9% dibandingkan periode sama 2007 yang tercatat 85.303 orang. Selama Pebruari 2008, turis asal Eropa yang ke Bali tercatat 33.930 orang dan bulan berikutnya Maret meningkat signifikan menjadi 39.993 orang.

Sumber: www.budpar.go.id (28 April 2008)

Sensasi Berjalan Kaki di Dasar Laut...

Bali - Berjalan kaki di dasar laut? Kita dapat memberi makan ikan yang berseliweran di dekat wajah kita ataupun menikmati keindahan karang di bawah laut. Wouw, asyik.

Atraksi baru di Pulau Sepa yang dinamakan marine walk ini sudah dapat dinikmati wisatawan yang berkunjung ke pulau ini sejak akhir April ini. Bagaimana caranya agar kita dapat berjalan kaki di dasar laut? Sebuah alat berupa helm teknologi Jepang, dimanfaatkan untuk menikmati keindahan bawah laut.

Anda tak perlu waswas turun ke laut dengan alat ini. Para penyelam membantu turun hingga ke dasar laut dengan kedalaman enam meter. Helm seberat 37,5 kilogram itu dipasang ketika kepala kita akan menyentuh air laut. Saat di dalam air, helm ini malah terasa ringan.

Ketika sudah di dasar laut, biskuit yang disimpan dalam plastik dipecah kecil-kecil. Dalam sekejap, rombongan ikan pun mendekat. Ikan-ikan itu berseliweran di depan wajah, menanti makanan. Pengalaman berjalan kaki di dasar laut itu sensasi luar biasa. Sungguh tak terbayangkan kita dapat memberi makan ikan langsung di bawah laut, bukan di akuarium yang biasa dipajang di rumah.

Selama di dasar laut, wisatawan dikawal penyelam profesional. Dengan demikian jika wisatawan belum dapat berenang, tetap dapat menikmati sensasi bawah laut ini dengan tenang. Bahkan anak 6 tahun ke atas pun dapat menikmati sensasi ini karena disediakan helm khusus.

Pengelola Pulau Sepa bekerja sama dengan PT Bali Marine Walk saat ini memasang harga 50 dollar AS sekali turun ke dasar laut selama 10 menit. Apakah alat ini aman? Sejauh ini, kata Presiden Direktur PT Bali Marine Walk, I Made Suardana, semuanya berjalan dengan baik.

Di Jepang dan di Hawaii (Amerika Serikat), serta di Bali, helm marine walk ini menjadi atraksi dunia bawah laut yang menyenangkan.

"Snorkeling" dan "diving"
Selain itu, wisatawan yang berkunjung ke Pulau Sepa juga dapat menikmati pantai berpasir putih. Duduk-duduk di bawah pohon yang teduh di tepi pantai sambil membaca buku, acap dilakukan mereka yang datang ke pulau yang dijuluki sebagai ”Little Bali” ini.

Jangan kaget ketika sedang asyik berjalan kaki di pulau, Anda bertemu biawak raksasa. Tak usah panik karena tidak berbahaya. Di pulau ini, pengunjung diizinkan memancing ikan (asal bukan ikan hias) dan cumi-cumi.

Mereka yang datang pada hari Minggu hingga Kamis biasanya lebih suka membaca buku di tepi pantai. Bagi mereka yang datang pada akhir pekan, lebih suka menikmati keindahan bawah laut dengan snorkeling, diving (menyelam), mengayuh kano ke tengah laut, dan menaiki banana boat. Aktivitas lain seperti jetskiy, glass board, dan watersky juga dapat dilakukan. Setiap alat yang digunakan disewa dengan harga bervariasi dan tergantung waktu pemakaian.

Vila di Pulau Sepa bukan penginapan yang mewah. Menurut Direktur Utama PT Pulau Sepa Permai, Leonarno, pihaknya tidak menyediakan kamar mewah. Mereka yang datang ke pulau itu umumnya tidak mencari kemewahan.

Oleh karena itulah, jika Anda datang ke Pulau Sepa, kamar yang tersedia tidak terlalu ”wah”. Bahkan pada beberapakamar, alat pendingin udara pun kelihatan kuno, pintu kamar tidak diperbarui. Tetapi, sebetulnya yang penting lokasi. Vila yang menghadap pantai pasir putih harganya lebih mahal.

Berapa harga yang harus Anda keluarkan jika ingin berlibur di Pulau Sepa? Pengelola Pulau Sepa menyediakan tiga paket. Paket lengkap dengan transportasi kapal boat dari Marina Ancol ke Pulau Sepa (pergi pulang) Rp 1 juta-Rp 1,3 juta per orang per malam. Jika Anda ingin menambah satu malam menginap, menambah Rp 588.000- Rp 818.000 per orang.

Ini sudah termasuk biaya akomodasi, welcome drink, tiga kali makan, dan dua kali snack. Jika Anda membawa empat orang, ada potongan 20 persen dari biaya yang harus dibayar. ”Apalagi jika 50 orang lebih yang datang, ada potongan khusus,” kata Direktur Operasional PT Pulau Sepa Permai, Firmanto. Anak berumur 2-10 tahun dapat potongan 50 persen dari biaya paket.

Jika Anda berangkat sendiri, Anda menghemat Rp 400.000. Dan bila Anda tak ingin menginap, Anda pun dapat menikmati paket satu hari dengan membayar Rp 648.000. Harga ini sudah termasuk biaya transportasi Marina Ancol-Pulau Sepa (pp), welcome drink, satu kali makan siang dan gratis menggunakan kano. Anda tertarik?

Sumber: www.kompas.com (29 April 2008)

Friday, March 4, 2011

Pantai 66 Seminyak, Romantisme Pantai Kuta yang Telah Lalu

Bali - Pesona senja Pulau Dewata tidak hanya dapat dinikmati di Pantai Kuta. Mereka yang sudah jenuh melihat kawasan Kuta yang cenderung semakin hiruk pikuk, kotor oleh sampah, serta semakin terkikis abrasi, mungkin bisa beranjak ke Pantai 66 (double six) seminyak, 2-3 kilometer arah barat Pantai Kuta.

Liburan panjang akhir pekan seperti saat ini sudah pasti menimbulkan kemacetan panjang masuk kawasan Kuta. Teramat sering dit emui, untuk sampai ke pantai butuh waktu satu jam dari kawasan Bandara Ngurah Rai, yang notabene jaraknya kurang dari tiga kilometer. Pantai Kuta pun tumpah ruah oleh wisatawan. Tujuan mereka sama, menikmati eksotisme senja seperti terungkap dalam lagu Mata Dewa miliknya Iwan Fals. Maka, tidak ada salahnya mencoba menikmati senja di Pantai 66, yang adalah tetangga Pantai Kuta.

Meskipun pemandangan sunset antara di Pantai Kuta dan Pantai 66 sama karena kedua pantai itu ada di muka Selat Bali, suasana keduanya relatif berbeda. Pantai 66 sedikit lebih tenang, menghadirkan nuansa eksotis Pantai Kuta beberapa tahun silam. Jauh sebelum abrasi mengikis pantai itu, jauh sebelum konsep mass tourism menjadi keseharian Pulau Dewata.

Nama pantai double six dikenal masyarakat sekitar setelah sebuah diskotik, yang diberi nama Double Six (66), dibangun beberapa tahun silam. Karena diskotik itu pula, pantai di depannya diberinama sama.

Menjelang senja, kawasan itu justru sedang mulai hidup yang akan berpuncak pada tengah malam. Ketika sejumlah kafe dan diskotik mulai buka, memberi pilihan bersantai sambil menikmati senja yang memikat.

Untuk mencapai Pantai 66 di Seminyak tidak terlalu sulit. Jika Anda di kawasan Kuta, ambillah Jalan Legian Kaja sampai Jalan Seminyak sepanjang sekitar 2 kilometer. Sampai di pertigaan besar, arahkan kendaraan ke kiri sekitar 200 meter. Tepat di depan pertigaan itu ada petunjuk arah ke Pantai 66. Maka, sampailah Anda ke tempat yang menyajikan eksotisme Pantai Kuta beberapa tahun silam.

Sumber: www.kompas.com (2 Mei 2008)

Thursday, March 3, 2011

Ke Bali, Jangan Lupa Ambil `Warung Lipat`

Denpasar, Bali - Jika Anda melancong ke Bali, jangan lupa untuk mengambil "warung lipat". Informasi di "warung" itu akan sangat membantu kenyamanan jalan-jalan Anda. Warung yang satu ini memang beda, bisa dikantongi. Warung ini tidak menjajakan makanan, tapi "menjajakan" alamat.

Bali Tourism Board (BTB) meluncurkan buklet khusus yang berisikan daftar nama dan alamat sejumlah warung makanan yang terbesar di empat kawasan obyek wisata yang ramai dikunjungi wisatawan di Pulau Dewata.

Peluncuran dan penyebaran buklet yang diberi nama "Warung Lipat" itu dimaksudkan untuk lebih meningkatkan pelayanan bagi kehadiran wisatawan, terutama para pelancong domestik, kata Ketua BTB IB Ngurah Wijaya, di Denpasar, Rabu (7/5).

Ia menyebutkan, disebut "warung Lipat" karena buklet yang dicetak dalam lembaran yang cukup besar itu, akhirnya menjadi kecil setelah dilipat-lipat. "Dilipat dalam beberapa bagian hingga buklet dapat dimasukkan ke dalam saku tersebut, dilakukan guna memudahkan para pelancong membawanya ke mana-mana," ucapnya.

Dikatakan, pada tahap awal, buklet menghimpun 40 nama warung yang menyediakan makanan dan minuman yang dapat melayani para pelancong yang datang pada empat daerah obyek wisata yang cukup ramai di Pulau Dewata.

Keempat daerah tersebut meliputi Denpasar kota, kawasan Pantai Sanur, Kuta dan Ubud, Kabupaten Gianyar.

Mendatang, kata Wijaya, buklet yang akan dicetak dalam jumlah puluhan ribu itu, akan disebarluaskan antara lain melalui biro-biro datau agen perjalanan yang ada di Bali.

Sumber: www.kompas.com (08 Mei 2008)

Wednesday, March 2, 2011

Kabupaten Tabanan Miliki Potensi Kembangkan Agrowisata

Denpasar - Kabupaten Tabanan yang dikenal sebagai salah satu daerah gudang padi di Bali, potensial untuk pengembangan wisata pertanian atau agrowisata yang menarik bagi wisatawan domestik maupun asing. Namun untuk mendukung pengembangan agrowisata tersebut perlu didukung kemudahan perizinan melalui program pelayanan publik satu pintu agar investor tertarik.

Demikian disampaikan Wakil Bupati Tabanan, Putra Wirasana, Jumat (9/5) saat menerima tim penilai Citra Pelayanan Prima 2008 Provinsi Bali. Dengan kemudahan proses perizinan, katanya, diharapkan akan banyak investor yang tertarik menanamkan modalnya pada usaha agrowisata, yang diharapkan mampu membangkitkan perekonomian masyarakat setempat.

Dalam proses perizinan melalui pelayanan prima, para investor tidak perlu lagi bertemu muka dengan banyak aparatur negara. Hal ini guna menghindari terjadinya kolusi. Karena itu Pemkab Tabanan berupaya berbenah diri agar masyarakat bisa menerima pelayanan yang cepat, tepat, murah, aman, adil dan akuntabel.

Sikap dan perilaku aparatur perlu diubah supaya lebih ramah saat berhadapan dengan masyarakat, termasuk menghadapi investor yang memerlukan pelayanan publik. Aparat pemerintah juga harus mampu memberikan gambaran tentang potensi yang ada, melayani dengan ramah, dan menyantumkan biaya pelayanan secara terbuka. "Dengan demikian rakyat senang dan kami pun senang," kata Putra Wirasana.

UPTD pelayanan perizinan satu pintu pada Kantor Penanaman Modal Daerah Kabupaten Tabanan, mendapat giliran pertama dinilai tim Propinsi Bali, dari 14 unit pelayanan publik yang diajukan kabupaten dan kota di Bali.

Sumber: www.mediaindonesia.com (9 Mei 2008)

Bali Dipastikan Masuk Daftar World Heritage

Bali - Tiga situs di Bali, yaitu Taman Ayun, sawah berteras Jatiluwih, dan delapan pura di daerah aliran Sungai Pakerisan dan Petanu, dipastikan masuk dalam daftar UNESCO World Heritage. Penetapan tiga lokasi itu sebagai world heritage tinggal tunggu pengesahan yang akan dilakukan World Heritage Committee di Quebec, Kanada, Juli mendatang.

Ketua Pelaksana Komisi Nasional UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) untuk Indonesia Arief Rachman dan Direktur Jenderal Sejarah dan Purbakala, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Hari Untoro Drajat menyampaikan hal itu dalam sosialisasi nominasi masuknya Bali dalam daftar wold heritage di Jakarta, Jumat (9/5).

Jika tiga tempat di Bali itu disahkan oleh World Heritage Committee, maka Indonesia akan memiliki 10 warisan (budaya serta alam) bersejarah yang masuk dalam kategori world heritage. Sebelumnya, sudah ada sembilan warisan budaya dan alam Indonesia yang tercatat dalam UNESCO World Heritage, antara lain Candi Borobudur, Candi Prambanan, Taman Nasional Komodo, Taman Nasional Ujung Kulon, Keris, dan Wayang.

Hari Untoro mengatakan, awalnya pihaknya mengusulkan Pulau Bali secara keseluruhan dijadikan world heritage. Usulan itu diajukan tahun 2000. Namun, setelah melalui proses yang panjang, seperti berbagai rangkaian studi, kunjungan, sidang, dan konferensi akhirnya dipilih tiga tempat yang dapat mewakili Bali. Taman Ayung merupakan salah satu kompleks pura di Mengwi, Badung, yang dibangun Kerajaan Mengwi pada masa Raja I Gusti Agung Ngurah Made sekitar tahun 1700-an. Arsitektur pura itu merupakan kombinasi pengaruh Bali-Majapahit dan Cina.

Sementara kawasan persawahan Jatiluwih yang berada sekitar 700 meter di atas permukaan laut terletak di daerah Penebel, Tabanan. Kawasan persawahan berbentuk teras seluas sekitar 636 hektar itu menggunakan sistem pengairan subak, sistem pengairan tradisisonal yang berbasis komunitas.

Adapun delapan pura yang terdapat di daerah aliran Sungai Pakerisan dan Petanu adalah Pura Pengulingan, Tirta Empul, Mengening, Tebing Gunung kawi, Tebing Kerobokan, Tebing Pengukur-ukuran, Tebing Tengalinggah, dan Gua Gajah. Pura-pura itu dibangun pada abad ke-9 sampai ke-13 Masehi.

Menurut Hari, selain Bali, Indonesia juga sudah mengusulkan empat lokasi lain, yaitu Tanatoraja, Nias, Muara Jambi, dan kawasan perairan Raja Ampat di Papua. Toraja, katanya, berpeluang besar untuk segera disahkan. Namun, karena ada perubahan strategi kebijakan di UNESCO, warisan bersejarah yang merupakan gabungan dari unsur budaya dan alam lebih diutamakan, pihaknya lalu memilih untuk mengupayakan masuknya terlebih dahulu Bali karena dinilai lebih sesuai dengan kriteria yang dikehendaki lembaga PBB tersebut.

Setiap tahun World Heritage Committee hanya meloloskan satu warisan budaya atau alam atau gabungan dari keduanya untuk setiap negara anggota UNESCO.

Sumber: www.kompas.co.id (10 Mei 2008)

Saturday, February 26, 2011

Belajar Menyelam di Pantai Amed, Bali

Bali - Bali bagian Timur memiliki apapun yang anda impikan. Disana Anda akan menemukan permata dan surga istimewa dalam keindahan alam yang eksotik yang berpadu dengan budaya yang masih kental terasa serta keramahan orang-orang sekitar. Disini pula lah terdapat Pantai Amed, pantai yang akan memberikan anda kedamaian dan ketenangan. Nikmati pula kelezatan makanan yang ada serta keuntungan yang didapat dari akomodasi yang terjangkau.

Pantai Amed menawarkan tempat yang bagus untuk latihan diving atau menyelam. Disana ada danau di pinggir pantai yang datar yang baik untuk latihan, serta batu karang yang dapat dicapai dengan berenang selama 5 menit. Tempat ini merupakan usulan terbaik untuk mengenal olahraga menyelam dan menjadikannya sebagai tempat yang sangat menyenangkan untuk belajar menyelam.

Anda dapat melakukan snorkling dan diving di sekitar pantai yang berpasir hitam ini. Jenis- jenis ikan yang sangat bervariasi dapat dikatakan paling menarik dibandingkan tempat-tempat lain di seluruh Bali yang disertai dengan kehangatan air yang tidak berubah-ubah yaitu 28 derajat. Berbagai macam kelompok ikan seperti ikan cardinal, ikan trigger, black snaper, pyramid butterrflies, ikan banner, dan ikan damselfish dapat dilihat di air atas pasir.

Cemuluk sebagai pantai yang dilindungi adalah tempat yang ideal untuk memulai snorkeling Anda. Sekitar empat kilometer menyelusuri selatan danau Banyuning, Anda akan menemukan kepingan-kepingan kecil dan taman coral yang paling indah yang dapat Anda lihat dimanapun di di Lesser Sundas. Tapi harap berhati-hati, karena airnya cukup dalam di daerah ini, dan kadang terjadi gelombang besar sehingga tempat ini diperuntukan untuk orang orang yang berpengalaman.

Sumber: www.my-indonesia.info (15 Mei 2008)

Padangbai Festival Topang VIY 2008

Denpasar - Padangbai Festival di Kabupaten Karangasem, Bali, yang diselenggarakan untuk kedua kalinya, 23-31 Mei mendatang, sekaligus sebagai penopang tahun kunjungan (Visit Indonesia Year/VIY) 2008.

Panitia Padangbai Festival, Putu Yudha Suparsana di Amlapura, ibu kota Kabupaten Karangasem, Kamis mengatakan, kegiatan kali ini untuk memperkuat dan pencitraan kepariwisataan Bali serta sebagai upaya untuk menopang target kunjungan ke Indonesia sebanyak tujuh juta wisman.

"Festival itu kami kemas secara semarak dengan menonjolkan ciri khas dari masing-masing peserta. Akan berbeda dari festival yang digelar dua tahun lalu," katanya usai rapat pemantapan kegiatan dengan Wakil Bupati Karangasem, I Gusti Lanang Rai beserta jajarannya.

Menurut Yudha, rangkaian kegiatan diawali dengan lomba penjor hias, pawai budaya, lomba gong baleganjur serta pentas joged bungbung dan lomba ngibing (menari).

"Untuk lomba memasak dan pentas kesenian gebug seraya, wayang kulit serta lomba busana khas Karangasem diselenggarakan di Hotel Rama," ucapnya.

Sedangkan pada 27 Mei digelar lomba jukung (perahu tradisional). Sementara pentas Angklung Kebyar Mebarung sebagai langkah persiapan menyongsong penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-30.

Wakil Bupati Karangasem I Gusti Lanang Rai mengatakan, kegiatan ini sebagai upaya untuk mendorong kepariwisataan daerahnya agar bangkit dari imbas keterpurukan yang melanda Bali.

"Kami yakin suguhan paket kegiatan itu memiliki makna penting dalam menarik kunjungan wisatawan ke Bali," katanya.

Padangbai Festival diharapkan juga menjadi wadah untuk membina dan mengemas atraksi seni budaya sekaligus melestarikan aset warisan leluhur.

Sumber: www.mediaindonesia.com (15 Mei 2008)

Friday, February 25, 2011

Pesta Kesenian Bali Tampilkan Beragam Ekspresi Seni

Denpasar - Pesta Kesenian Bali (PKB), aktivitas seni tahunan di Pulau Dewata yang digelar sejak tiga dasa warsa lalu, mampu menampilkan beragam ekspresi seni dan budaya hingga mendapat sambutan antusias masyarakat setempat, maupun masyarakat nasional dan internasional.

"PKB dalam perkembangannya, tidak hanya menampilkan seni budaya Bali, namun juga seni dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara," kata Kadek Suartaya, dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Minggu (18/5).

Ia menyambut baik, PKB yang kali ini mengusung tema "Citta Wretti Nirodha", yakni pengendalian diri menuju keseimbangan dan keharmonisan, selain melibatkan seniman dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali, juga utusan dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara.

Dengan demikian pengembangan kesenian Bali yang diwarisi masyarakatnya secara turun-temurun terbukti mampu menampung dan menumbuhkan daya cipta para seniman, sekaligus membangkitkan gairah semangat untuk membangun.

Aneka jenis kesenian menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Pulau Dewata yang tetap eksis, hidup dan terus berkembang di tengah-tengah kehidupan.

Kandidat doktor program S-3 Kajian Budaya Universitas Udayana itu menambahkan, hampir semua jenis kesenian Bali mengandung tendensi untuk menunjang dan mengabdikan kehidupan pada agama Hindu yang dianut sebagian besar warga di Pulau Dewata.

Perkembangan berkesenian itu melalui proses panjang, mulai dari dasar-dasar kesenian yang pernah ada pada zaman pra-Hindu hingga masuknya kebudayaan Hindu ke Bali.

Hampir semua jenis kesenian itu dikaitkan dengan berbagai kesusastraan yang menjadi sumber dalam ajaran Hindu. Meskipun dalam perkembangan kesenian Bali sangat menghargai perbedaan dan bisa menerima unsur-unsur luar yang dapat memperkaya khasanah, sehingga menjadi lebih unik dan bermutu.

Oleh sebab itu kesenian Bali sejak dulu mendapat pengaruh dari unsur kebudayaan luar seperti China, Belanda dan Mesir. Perpaduan pengaruh luar itu tetap mencerminkan nuansa seni budaya Bali.

Pengaruh unsur budaya asing seperti dari China misalnya, menurut Suartaya, hingga sekarang tetap melekat pada kesenian arja. Demikian pula pengaruh dari Mesir dan Belanda juga masih tampak jelas dalam seni ukir bangunan tradisional Bali.

Berkat keselektifan dan faktor kehati-hatian para seniman maupun para leluhur, pengaruh luar tersebut tidak bertentangan dengan norma serta estetika seni dan budaya yang dianut masyarakat Bali, ujar Suartaya.

Sumber: www.mediaindonesia.com (19 Mei 2008)

Thursday, February 24, 2011

Bali Garap Pelabuhan Khusus Kapal Wisata

Denpasar - Bali sebuah Pulau "mungil" dengan luas 5.632,86 km2 atau hanya 0,29 persen dari luas Nusantara, namun semua unsur mulai dari empat buah danau, sungai, gunung dan kawasan hutan yang bentangan membujur dari arah barat ke timur lengkap ada di dalamnya.

Perpaduan pemandangan sawah yang berundak-undak, lembah, pesisir pantai dan gunung berapi dengan danau di bawahnya, merupakan panorama alam yang menambah daya tarik Bali, disamping keunikan seni budaya yang diwarisi secara kokoh oleh masyarakatnya.

Wisatawan mancanegara yang berulang kali menghabiskan liburan ke Pulau "Seribu Pura" itu tidak pernah merasa bosan dan jenuh, karena selalu akan menemukan suasana baru serta atraksi yang unik dan menarik untuk dinikmati.

Gubernur Bali Drs Dewa Beratha mengingatkan, kelesuan pariwisata pasca tragedi bom Bali, telah disiasati oleh semua pihak, termasuk komponen pariwisata untuk lebih kreatif, dengan harapan wisatawan mancanegara tetap menjadikan Bali sebagai tempat berliburan yang aman dan nyaman.

Kabupaten Karangasem, daerah ujung timur Pulau Bali yang selama ini hampir "tenggelam" dan seolah-olah "terlupakan" dari peta pariwisata Pulau Dewata, juga mulai bangkit dengan melakukan terobosan.

Manisnya dolar dari sektor pariwisata yang identik dengan Bali boleh dibilang tak dirasakan oleh masyarakat Bali timur, karena selama ini hiruk pikuk pariwisata hanya di kawasan selatan Bali, yaitu di Kabupaten Badung, Kota Denpasar dan Kabupaten Gianyar.

Padahal, potensi pariwisata yang dimiliki daerah ujung timur Pulau Bali itu tidak kalah unik dan menarik dibanding Bali selatan, yakni Badung dan Kota Denpasar yang menjadi pusat pariwisata Bali.

Karangasem, salah satu dari sembilan kabupaten/kota di Bali memiliki atraksi menarik seperti gebug Ende, perang pandan serta obyek-obyek wisata yang menarik seperti Pura Besakih di Lereng kaki Gunung Agung.Bali Garap Pelabuhan Khusus Kapal Wisata

Bupati Karangasem Wayan Geredeg menyadari keterbelakangan pariwisata di daerahnya akibat berbagai faktor, termasuk transportasi karena membutuhkan waktu dua-tiga jam dari Denpasar.

Karangasem tidak tinggal diam dan menyerah pada nasib, lebih-lebih dalam pelaksanaan otonomi daerah, yang menuntut pemerintah kabupaten mampu memanfaatkan potensi yang ada secara maksimal untuk kesejahteraan masyarakat.

Berbagai terobosan dilakukan, salah satu diantaranya pembangunan pelabuhan khusus kapal wisata (Cruise) dengan harapan mampu menghilangkan kesenjangan, sekaligus menyeimbangkan pengembangan sektor pariwisata di Bali.

Dukungan pusat
Pemkab Karangasem melakukan terobosan dalam memacu sektor pariwisata dengan mengembangkan pelabuhan alam Pantai Amuk menjadi pelabuhan khusus kapal wisata yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana pendukung yang memadai.

Upaya itu mendapat dukungan dari Pemerintah pusat, yakni Departemen Perhubungan dan Pemerintah propinsi Bali, tutur Kepala Dinas Perhubungan Propinsi Bali, Ir. Putu Sujana Cahyanta, MSI.

Departemen Perhubungan mengalokasikan Rp 20 miliar dalam tahun 2008 untuk melanjutkan penggarapan pembangunan dermaga kapal wisata tersebut. Kucuran dana itu merupakan tahap kedua dari tahun sebelumnya sebesar Rp 10 miliar.

Pelabuhan kapal wisata di atas lahan seluas 3,5 hektar, dengan total landasan sepanjang 180 meter kali 12 meter diharapkan sudah rampung dan dapat berfungsi pada pada bulan September 2009, sesuai kontrak yang telah ditandatangani sejumlah biro perjalanan wisata (BPW) yang akan mendatangkan sejumlah kapal pesiar dari mancanegara.

Pembangunan anjungan yang menjorok ke laut sepanjang 180 kali 12 meter itu dilakukan dengan pengurukan tahap pertama tahun 2007 sudah terealisasi 60 kali 12 meter dan tahun 2008 dengan sasaran 77 kali 12 meter.

Sisanya lagi 43 meter serta kelengkapan fasilitas pendukung berupa kantor untuk pemeriksaan surat-surat keimigrasian, kesehatan dan pos-pos lain diharapkan kembali mendapat kucuran dana pemerintah pusat tahun 2008.

Sedangkan penataan dan pembangunan sarana penunjang untuk kedatangan dan keberangkatan, termasuk toko-toko penjual cinderamata akan mendapat dukungan dana dari APBD Kabupaten Karangasem dan Pemprop Bali.

Dengan fasilitas pelabuhan khusus kapal wisata tersebut, diharapkan kapal-kapal wisata yang berlayar dari satu negara ke negara lainnya yang selama ini melewati perairan Indonesia dapat singgah ke Bali.

Kepala Dinas Perhubungan Bali Sujana Cahyanta maupun Kepala Dinas Pariwisata Bali Drs I Gede Nurjaya berharap kapal wisata yang selama ini menyinggahi Singapura dapat melanjutkan pelayarannya ke Bali.

Singapura setiap tahunnya disinggahi sedikitnya 300 kapal pesiar, masing-masing mengangkut 1.500 hingga 2.000 wisatawan setiap kapal. Tersedia fasilitas pelabuhan khusus untuk kapal pesiar diharapkan "hotel berlayar" dari Singapura menyempatkan diri berlibur ke Bali, sebelum melanjutkan pelayaran ke negara lain.

"Jika separuh dari 300 kapal pesiar yang selama ini menyinggahi Singapura bisa merapat ke Bali akan dapat meningkatkan kunjungan wisman, sekaligus dampak ekonomi yang besar bagi Bali dan masyarakatnya.

Pelabuhan alam di pantai Amuk, Kabupaten Karangasem berdasarkan catatan dari Pemkab setempat selama tahun tahun 2007 disinggahi 17 kapal wisata berskala besar yang mengangkut ribuan wisatawan, dengan buang jangkar di tengah laut.

Salah satu dari kapal pesiar itu adalah kapal dari Italia "Costa Marina" yang mengangkut 496 wisatawan mancanegara, buang jangkar selama dua hari guna memberikan kesempatan kepada seluruh penumpang menikmati liburan di Pulau Dewata.

Kapal besar bertingkat tujuh itu dalam pelayaran ke sejumlah negara di belahan dunia secara khusus memprogramkan untuk memberikan kesempatan kepada seluruh penumpang mengunjungi obyek-obyek wisata di Pulau Dewata.

Sedangkan selama tahun 2006 tercatat 15 kapal kapal pesiar sempat menyinggahi Pelabuhan Amuk. Sebelum tragedi bom Bali kunjungan kapal pesiar setiap tahunnya tidak kurang dari 20 kapal, bahkan tahun 1995 pernah mencapai 70 kapal yang menurunkan ratusan ribu wisatawan.

Sumber: www.mediaindonesia.com (22 Mei 2008)

Tuesday, February 22, 2011

Sembilan Lukisan Khas Bali Dipamerkan di Beijing

Denpasar - Sembilan karya seni di kanvas sentuhan tangan-tangan terampil pelukis Bali dinyatakan lolos dalam Bienale Beijing, dan dipamerkan pada "The 3rd Beijing International Art Biennale 2008" di China.

Pameran dalam memeriahkan Olimpiade Beijing melibatkan seniman dari 70 negara di dunia berlangsung 7 Juli hingga 28 Agustus 2008," kata I Wayan Sujana SSN yang karyanya lolos dalam seleksi Bienale Beijing di Denpasar Senin.

Dosen jurusan seni rupa dan disain Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar mengikutkan sertakan karya seninya berjudul "penembus lapirit".

Lukisan abstrak berukuran dua kali 1,5 meter adalah pikiran imajinasi menembus luar angkasa dalam mencapai suatu tujuan.

Karya yang dibuat tahun 2003 itu merupakan salah satu dari sembilan lukisan karya seniman Bali yang dinilai setara dengan karya-karya pelunis mancanegara.

Ia bersama lima perupa Bali lainnya dan lima pendamping merencanakan akan menghadiri pembukaan pameran yang bertema "Colors and Olympism" ke Beijing, China 7 Juli mendatang.

Kelima seniman lainnya masing-masing Agus Cahaya dengan tiga lukisan, Ida Bagus Indra dengan dua lukisan serta masing-masing dengan satu lukisan Polenk Redisa, Putu Edy Asmara Putra dan Grace Tjondronimpuno.

Ikut sertanya enam seniman Bali dalam kegiatan bergengsi di tingkat internasional menunjukkan karya kanvas pelukis Pulau Dewata sejajar dengan seniman mancanegara.

Sumber: www.antara.co.id (2 Juni 2008)

Pesta Kesenian Bali Digelar

Denpasar, Bali - Festival tahunan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-30 kembali digelar pada 14 Juni-12 Juli 2008. Kali ini acara tersebut menyuguhkan 135 pementasan dari 11 daerah dan enam negara, yakni Jepang, Belanda, Cekoslovakia, Thailand, Korea Selatan, dan Singapura.

PKB tahun ini dirangkaikan dengan Festival Seni Pelajar yang diikuti tujuh daerah, yakni Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Bali. Ada pula Festival Wayang Internasional yang diikuti enam negara, yakni Selandia Baru, Republik Cek, Venezuela, India, dan Indonesia.

Kongres Kebudayaan Bali turut mewarnai kegiatan ini. Kongres itu akan menghadirkan 23 makalah dari ilmuwan dan budayawan Bali. Kongres juga melibatkan peneliti asing yang aktif mengamati Bali. Acara ini diharapkan bisa memberi pandangan baru dalam upaya melestarikan kesenian Bali.

Pemerintah daerah mengalokasikan dana senilai Rp 3,9 miliar untuk membiayai acara ini. Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bali Made Adijaya menyatakan dana itu sebagian besar untuk membiayai pertunjukan kesenian. "Hampir Rp 3 miliar untuk menghadirkan kelompok kesenian dari seluruh Bali dan dari berbagai daerah," katanya, Selasa lalu.

Adijaya menegaskan, PKB akan tetap digelar meski bertepatan dengan pelaksanaan pemilihan kepala daerah Bali pada 9 Juli nanti. Dia juga membantah adanya kesan bahwa pelaksanaan PKB sangat monoton tanpa variasi dari tahun ke tahun. "PKB ini menjaga gairah masyarakat Bali untuk tetap berkesenian," katanya menegaskan.

Ketika pertama kali digelar pada masa Gubernur Ida Bagus Mantra, acara ini dimaksudkan sebagai cara mempertahankan kesenian Bali sebagai aset utama pariwisata daerah. Rofiqi Hasan

Sumber: www.korantempo.com (05 Juni 2008)

Monday, February 21, 2011

Umat Hindu Bali Lakukan Ritual `Banyu Pinaruh`

Denpasar - Sejumlah pantai di Bali sejak Minggu dini hari dipadati warga masyarakat untuk melakukan ritual "banyu pinaruh", yakni pembersihan diri, setelah semalam suntuk melakukan "jagra" (melek) terkait perayaan Hari Suci Saraswati.

Pantauan ANTARA, Minggu, di Pantai Matahari Terbit, Semawang dan Mertasari Sanur, Bali, warga masyarakat memadati pantai yang berpasir putih itu untuk melakukan mandi di laut.

Warga berbusana adat untuk sembahyang ke pura, menuju pantai untuk mandi di laut sebagai simbol pembersihan diri.

Ketut Gedul warga Denpasar menuturkan, setelah semalam suntuk melakukan "jagra" di Pura Agung Jagat Natha, ratusan umat Hindu usai sembahyang tengah malam atau pukul 00.00 wita, secara spontan bergerak menuju pantai.

"Saya dengan teman-teman mulai tengah malam sudah berada di pantai untuk melakukan `banyu pinaruh`," ucapnya.

Umat Hindu tampak mendatangi Pantai Lebih yang berada di Kabupaten Gianyar, Pantai Watu Klotok di Klungkung, Pantai Kuta dan Pantai Jasri di Kabupaten Karangasem.

Rektor Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar, Drs I Gede Rudia Adiputra M.Ag mengatakan, makna dari "banyu pinaruh" itu adalah untuk membersihkan diri secara badaniah.

"Tetapi secara bathin memohon kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, dalam manifestasinya sebagai Dewa Wisnu untuk memohon penyucian diri," kata Rudia.(*)

Sumber: Antara News (08 Juni 2008)

Perayaan Pagerwesi Perkantoran di Bali Tutup

Denpasar, Bali - Perkantoran instansi pemerintah, swasta dan sekolah di Bali, Rabu (11/6) libur fakultatif sehubungan Hari Raya Pagerwesi.

Hari Raya Pagerwesi bagi umat Hindu Bali bermakna meningkatkan keteguhan iman, sebagai rangkaian Hari Raya Saraswati (lahirnya ilmu pengetahuan).

"Hari ini sebenarnya hari kerja biasa, namun Gubernur Dewa Beratha memberikan dispensasi kepada seluruh karyawan beragama Hindu untuk melaksanakan rangkaian ritual Pagerwesi," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprop Bali Drs I Nyoman Puasha Aryana di Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan, dispensasi juga berlaku bagi anak didik di seluruh jenjang pendidikan, sehingga proses belajar mengajar ditiadakan.

Sedangkan instansi pelayanan publik dan kantor-kantor bank tetap beroperasi seperti biasa dan beberapa di antaranya buka setengah hari.

Umat Hindu pada Hari Raya Pagerwesi yang jatuh setiap 210 hari sekali itu mengadakan upacara keagamaan dengan menghaturkan sesaji serta rangkaian janur, bunga dan buah-buahan (banten) di tempat suci rumah masing-masing (merajan).

Pagerwesi merupakan "tonggak" dalam mengingatkan umat terhadap Tuhan Yang Maha Esa penguasa alam semesta, agar senantiasa menganugerahkan keselamatan dan kedamaian kepada dunia beserta isinya.

Hari Raya Pagerwesi merupakan salah satu dari sejumlah hari kerja yang ditetapkan sebagai hari libur "lokal" dan dispensasi di Bali dalam tahun 2008.

Hari libur "lokal" selain Pagerwesi juga Hari Raya Siwa Ratri (perenungan dosa), Hari Raya Saraswati (hari lahirnya ilmu pengetahuan), hari Penampahan Galungan, Galungan dan Umanis Galungan (Hari Kemenangan Dharma).(*)

Sumber: www.antara.co.id (11 Juni 08)

Umat Hindu Bali Padati Pantai

Denpasar, Bali - Ribuan umat Hindu memadati pantai di berbagai daerah di Pulau Bali setelah melakukan persembahyangan Hari Raya Pagerwesi, Rabu sore.

Kehadiran mereka, misalnya di sepanjang pantai Sanur dan Kuta, merupakan bagian dari kegiatan ritual membersihkan diri dari kotoran jasmani maupun rohani.

Menurut tokoh adat Jero Mangku Nyoman Sandat, sebagian umat menanfaatkan Hari Pagerwesi untuk menyucikan diri, terutama bila mereka tidak ke pantai ketika Hari Saraswati.

Selain daerah pantai, umat juga dapat membersihkan diri di pancuran dan mata air yang cukup banyak terdapat di Bali.

Hari Raya Pagerwesi yang jatuh setiap 210 hari sekali merupakan rangkaian Hari Raya Saraswati, hari lahirnya ilmu pengetahuan yang dirayakan pada Sabtu (7/6).

Dosen Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar Drs I Ketut Sumadi MSi mengatakan, selain memgbersihkan diri, pada pagi hari sebelumnya umat Hindu mengadakan upacara keagamaan dengan menghaturkan sesaji serta rangkaian janur, kombinasi bunga dan buah-buahan (banten) di tempat suci rumah keluarga masing-masing.

Pagerwesi merupakan tonggak untuk mengingatkan umat terhadap Tuhan Yang Maha Esa penguasa alam semesta. Upaya itu dilakukan dengan cara bhakti maupun pengorbanan suci secara tulus ikhlas.

Umat Hindu pada hari suci terbesar kedua setelah hari Raya Galungan dan Kuningan itu juga memohon keselamatan, kesejahteraan, dan bimbingan ke jalan yang benar serta mampu menegakkan kebenaran sesuai ajaran agama dan hati nurani.

Padatnya umat di kawasan Pantai Sanur dan Kuta, misalnya, membuat puluhan petugas Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) setempat harus siaga ekstra.

Mereka memantau kegiatan masyarakat, yang berenang dan bercanda dengan ombak, melalui belasan pos yang berderet di sepanjang pantai sejauh kurang lebih 12 kilometer itu. (*)

Sumber: Antara.co.id (11 Juni 08)

www.paid-to-promote.net

Get paid To Promote at any Location